LAPORAN
PENDAMPINGAN KRISIS
I.
Latar
Belakang Klien
a.
Nama : WJ
b.
Umur : 40 Tahun
c.
Agama : Islam
d.
Pendidikan : SMA
e.
Pekerjaan : Pegawai Swasta
f.
Status Dalam Keluarga : Kepala Rumah Tangga
g.
Nama Istri : SR
h.
Umur :
38 Tahun
i.
Agama : Islam
j.
Pendidikan : SMA
k.
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
l.
Tingkat sosial ekonomi keluarga : Cukup
m.
Bahasa yang digunakan dirumah : Bahasa Jawa
n.
Keadaan / Status orang tua : Masih lengkap
o.
Klien tinggal dengan : Keluarga sendiri
p.
Jumlah anggota keluarga : 4
II.
Kondisi
Psikologis Klien
WJ
adalah seorang kepala rumah tangga, dia sudah mempunyai dua orang anak, yang
pertama duduk dikelas satu SMA, yang kedua duduk di kelas 2 SMP, WJ mengalami
problem keluarga yang sangat besar dalam hidupnya, berawal dari krisis ekonomi
yang dialami keluarga, menjadi semakin komplek menjadi masalah keluarga. Akhir
- akhir ini dia sering banyak melamun, sering menyendiri, kurang napsu makan
dan kurang tidur, badan agak kurus daipada biasanya, kurang bergairah bekerja
ditempatnya bekerja di salah satu sekolah swasta di kota purwodadi, karena dia
seorang karyawan yang setiap harinya harus masuk kantor, badan agak kurus
daipada biasanya. Walau demikian di selalu berusaha tegar dihadapan anak –
anaknya.
.
III.
Permasalahan
Berdasarkan Krisis yang Dialami Klien
Dari Obeservasi masalah yang dihadapi keluarga tersebut
adalah WJ mengalami krisis ekonomi berawal dari sikap baiknya meminjami
pinjaman teman dekatnya dengan menggadaikan SK pegawai diamana tempat dia
bekerja pada salah satu bank swasta di kota purwodadi. Akan tetapi kebaikan itu
disalah artikan oleh temannya yang sudah dipinjami dana sebesar 30 Juta, dia
melarikan diri. Kemudian dari pihak bank tidak mau tau karena bagaimanapun WJ
yang mengajukan kredit itu atas nama WJ sendiri. Berawal dari itu kehidupan ekonomi keluarga
WJ semakin berat, Gaji yang diterima
setiap bulannya harus di setorkan kepada bank sebagai angsuran tiap bulannya.
Karena keluarga membutuhkan biaya yang cukup besar untuk biaya hidup dan biaya
pendidikan anak – anaknya, maka WJ selalu pontang pating, gali lubang dan tutup
lubang, berawal dari kehidupan itu kehidupan keluarganya semakin tidak harmonis
sering bertengkar dengan istrinya karena istrinya sudah bosan dengan hidup
kekurangan dan menderita, yang puncak dari masalah keluarga itu istrinya pergi
meninggalkan WJ dan anak – anaknya, dengan kabur bersama pria laen yang berprofesi
sebagai seorang sopir dan sampai sekarang istrinya tidak ada kabar beritanya,
yang membuat WJ semakin terpuruk dari kondisi keluarganya.
IV.
Cara – Cara
bertahan dari Krisis
Dari permasalahan yang sangat komplek yang dialami oleh WJ,
dia harus berupaya keras untuk mengatasi dan bertahan dari krisis tersebut,
mulai dari krisis keuangan keluarga dihadapi dengan mencari pinjaman – pinjaman
kepada teman – teman kerjanya, dengan sistim gali lubang tutup lubang,
menghemat semua kebutuhan semisal untuk menghemat ongkos pulang pergi anak nya
WJ dan anaknya berangkat bersama – sama saat berangkat dan pulang dari kator,
dan menjual salah satu tanahnya untuk lebih meringankan beban itu walau
demikian dia juga masih mengalami masalah keluarga yang juga sama beratnya dia
dan kedua anak – anak ditinggalakan oleh istrinya. WJ selalu tegar di depan
kedua anak – anaknya, menunjukan sikap kebapakanya yang selalu siap dan
bertanggung jawab kepada keluarga, dia bertahan dari krisis itu dengan mengajak
Ibu nya untuk membatu mencukupi kebutuhan keluarga nya, memasak, mencuci,
merawat dan mendidik anak – anak nya. Disamping hal tersebut WJ juga selalu
berihtiar dan selalu berdoa kepada Tuhan agar dia dapat tanah menghadapi ujian
yang diberikan keluarganya dan dapat keluar dari masalah tersebut
V.
Analisis
Dari krisis diatas dapat kita analisis bahwa WJ sedang
mengalami krisis dimana dia sedang dilanda depresi dan guncangan pada
perasaannya dimana kehidupan rumah tangganya mengalami permasalahan yang sangat
serius. Ini bermula ketika meminjami dana kepada teman dekat nya senilai 30
juta, kemudian temannya itu kabur dan mau tidak mau WJ yang harus membayar
angsuran dari pinjaman. Berawal dari itu kehidupan ekonomi keluarga WJ semakin
berat, Gaji yang diterima setiap
bulannya harus di setorkan kepada bank sebagai angsuran tiap bulannya. Karena
keluarga membutuhkan biaya yang cukup besar untuk biaya hidup dan biaya
pendidikan anak – anaknya, maka WJ selalu pontang pating, gali lubang dan tutup
lubang, berawal dari kehidupan itu kehidupan keluarganya semakin tidak harmonis
sering bertengkar dengan istrinya karena istrinya sudah bosan dengan hidup
kekurangan dan menderita, yang puncak dari masalah keluarga itu istrinya pergi
meninggalkan WJ dan anak – anaknya, dengan kabur bersama pria laen yang
berprofesi sebagai seorang sopir dan sampai sekarang istrinya tidak ada kabar
beritanya, yang membuat WJ semakin terpuruk dari kondisi keluarganya.
Dari permasalahan yang sangat komplek yang dialami oleh WJ,
dia harus berupaya keras untuk mengatasi dan bertahan dari krisis tersebut,
mulai dari krisis keuangan keluarga dihadapi dengan mencari pinjaman – pinjaman
kepada teman – teman kerjanya, dengan sistim gali lubang tutup lubang,
menghemat semua kebutuhan semisal untuk menghemat ongkos pulang pergi anak nya
WJ dan anaknya berangkat bersama – sama saat berangkat dan pulang dari kantor,
dan menjual salah satu tanahnya untuk lebih meringankan beban itu walau
demikian dia juga masih mengalami masalah keluarga yang juga sama beratnya dia
dan kedua anak – anak ditinggalakan oleh istrinya. WJ selalu tegar di depan
kedua anak – anaknya, menunjukan sikap kebapakanya yang selalu siap dan
bertanggung jawab kepada keluarga, dia bertahan dari krisis itu dengan mengajak
Ibu nya untuk membatu mencukupi kebutuhan keluarga nya, memasak, mencuci,
merawat dan mendidik anak – anak nya. Disamping hal tersebut WJ juga selalu
berihtiar dan selalu berdoa kepada Tuhan agar dia dapat tanah menghadapi ujian
yang diberikan keluarganya dan dapat keluar dari masalah tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar